Pantai Letan Yang Indah
Pantai Letan " Dulu, Kini dan Nanti"
Pantai letan berada di Desa Morela, Kecamatan Leihitu, kabupaten Maluku Tengah. pantai itu memang tidak seramai tempat wisata yang di buka untuk umum, namun dalam sejarahnya Letan adalah rumah untuk semua orang, rumah bagi mereka yang menginginkan ketenangan. bisa dibilang Letan adalah simbol kesunyian sekaligus kedamaian.
Dalam bahasa daerah setempat, letan berarti air kering, lokasinya tersembunyi dibalik pepohonan serta kebun milik warga. untuk sampai di sana, pengunjung harus melewati puluhan anak tangga. Letan memiliki sejarahnya sendiri, sebelum ramai dibuka lokasi wisata di sepanjang desa Morela, sejak 1972 pertama kali didiami sepasang suami istri bapak Dus Salamony dan Rahma Sasole, karena mereka lah letan hingga kini dikenal menjadi rumah bersama anak-anak pecinta alam se-Maluku. Tak hanya itu, warga maupun wisatawan pun bisa datang. Tak dipungut biaya. Awalnya, kawasan itu dijadikan tempat peristirahatan oleh para pendaki, lantaran merupakan jalur pendakian menuju tiga gunung, yakni Salahutu, Salamoni dan Simalopu. Letan, berada persis dibawah gunung Simalopu.
" karena menjadi shelter para pendaki, letan disebut rumah oleh kawan-kawan pecinta alam, bapak dus dan mama bagi kami adalah orang tua," kata Ulhak Payapo, salah satu aktivis pecinta alam.
Pantai Letan kemudian dijadikan tempat camping, lokasinya yang dibibir pantai serta keramahan bapak dan mama adalah cerita lain pantai itu begitu dicintai. Dari generasi ke generasi, tak sedikit anggota pecinta alam lahir di situ.
Sayangnya, kondisinya kini tak terawat, beberapa kali tanggul penahan ombak dari tumpukan batu dan pasir rusak akibat abrasi, para pengunjung yang datang berswafoto sering meninggalkan sampah. Pegiat alam pun tak sesering dulu mengadakan camping.
Kondisi tersebut justru mendatangkan kepedulian, para pecinta alam berhimpun kembali untuk mengadakan kegiatan kalesang letan. Kalesang dalam bahasa Maluku berarti merawat. Dengan cara mengumpulkan donasi sesama anggota pecinta alam, mereka membuat tanggul, membersihkan kawasan di sekitar pantai secara bergotong royong. Merayakan kerja keras mereka, Sabtu pekan kemarin sejumlah anggota pecinta alam mengadakan pertunjukan seni bertajuk “Letan Kini dan Nanti“. Acara tersebut bertujuan mendekatkan kembali para pecinta alam dengan rumah mereka.
" bagi anak pecinta alam letan adalah rumah kedua, kami kemudian berfikir untuk mengumpulkan kembali para pecinta alam dari senior sampai junior, " ujar Koordinator Kegiatan, Arifin Rahawarin.
aku juga sukasekali dengan pantai
BalasHapus